Rabu, 24 Maret 2010

Pelaksanaan Unas SMA/SMK 2010 sampai hari ke-3

Siswa Absen Meningkat
SURABAYA - Surya-
Hari kedua unas, Selasa (23/3), jumlah peserta absen meningkat. Di Surabaya sedikitnya 26 peserta tidak masuk tanpa penjelasan, sedangkan di Sidoarjo dari 35 siswa absen hanya tiga yang melampirkan surat keterangan sakit.

Di Surabaya, angka absensi hari kedua unas itu lebih besar ketimbang hari pertama. Pada hari pertama, yang absen hanya 15 orang (semua siswa MA). Sedangkan yang sakit 19 orang serta keluar (sengaja tak ikut unas) 97 siswa (21 siswa SMA, 73 SMK, dan 3 MA).

Dari 26 siswa yang absen hari kedua unas, 23 di antaranya dari SMA dan sisanya MA. Sedangkan siswa yang sakit 22 orang, terdiri dari 21 siswa SMA dan satu MA.

Koordinator Pengawas Unas dan TPI Jatim dari PTN Syafsir Akhlus menyatakan banyak siswa yang tak peduli unas. ”Ada yang masih tidur atau berjualan di pasar,” ungkapnya. Kabid Dikmenjur Dindik Surabaya Ruddy Winarko menyatakan, pihaknya berharap para siswa ini bisa ikut unas susulan pekan depan. ”Kami minta pihak sekolah reaktif agar tak ada siswa yang dirugikan.” tuturnya.

Sementara itu, proses scanning (pemindaian) lembar jawaban unas (LJUN) SMA/MA di Jatim mulai dilakukan Selasa (23/3) siang. Pekerjaan ini dipusatkan di kampus ITS, Unair, dan Unesa. ”LJUN terakhir untuk Unas hari pertama sudah kami terima Selasa (23/3) sekitar pukul 02.00 WIB dari Jember, sekarang sedang di-scan,” terangnya.

Penanggungjawab Scanning LJUN Unas SMA/MA ITS FX Arunanto menyatakan, di ITS pemindaian dilakukan dengan enam mesin, masing-masing mampu memindai 1.000 hingga 1.500 lembar LJUN per jam. Setiap mata pelajaran ada sekitar 73.000 LJUN, sehingga untuk enam pelajaran ada sekitar 420.000 LJUN yang harus dipindai.

Untuk ini, ITS mengerahkan 67 staf khusus, terdiri dari 45 petugas ruang pemberkasan, 13 petugas scanning, dan sembilan petugas simpan data. ”Kami target proses scanning di Jatim selesai pada 29 Maret 2010 dan data hasil scanning akan dikirim sebelum 15 April (batas akhir pengiriman) ke BSNP,” ujar Akhlus.

Sementara itu, di Sidoarjo, naskah unas buat siswa tunarungu ada kelemahan mendasar, yakni kurangnya gambar. Ini terungkap saat Irjen Kemendiknas Djauhari Sembiring dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Djamaris menyidak SMA Luar Biasa Dharma Wanita Sidoarjo, Selasa (23/3).

Di depan rombongan sidak, Kasek SMALB Dharma Wanita Endang Sulistyorini menyatakan anak-anak tunarungu mengandalkan kemampuan visual. Kalau soal dilengkapi dengan gambar gambar, mereka akan lebih mudah memahaminya. Mendengar ini, Djamaris dari BSNP berujar, ”Kami akan inventarisir masalah ini untuk perbaikan unas tahun depan.”

Sedangkan Djauhari Sembiring menyatakan, kalau unas tahun ini benar-benar jujur, pihaknya siap memangkas biaya unas, karena tidak perlu lagi biaya pengamanan. Selain dua pejabat pusat itu, sidak disertai Kadindik Jatim Suwanto dan Kadindik Sidoarjo Agus Budi Cahyono, Kabid Pendidikan Menengah Umum Dindik Sidoarjo Anik Kadarwati, dan dua anggota Komisi D DPRD Sidoarjo H Usman dan Hadi Subiyanto. Mereka juga mengunjungi SMAN 1 Waru, SMKN 3 Buduran, dan MAN Sidoarjo.

Pada hari kedua unas di Sidoarjo, ada 35 siswa absen, terdiri dari 26 siswa SMK dan 9 siswa SMA. Tiga di antara siswa SMA melampirkan keterangan sakit. Sedangkan siswa lainnya hingga kemarin belum memberikan keterangan.n rey/ain

Tidak ada komentar:

Kabar Terbaru dari EPSILON Privat